“Kalau kau mau hidup, menempellah padaku, bertingkah yang imut, hisap penisku, atau jilat kakiku.”

Pada suatu hari, tiba-tiba aku merasuki karakter novel fantasi romantis.

“Ri.. Riri paling sayang Ayah di dunia ini.”

“Ayah juga sangat menyayangi Riri.”

Hanya ada satu cara untuk bertahan.

Menjinakkan ayahku yang jahat dengan bertingkah lucu dan imut, cara yang biasanya banyak digunakan di novel ayah dan anak.

Tapi kasus gila macam apa ini?

“A.. Ayah.. Ini, ini Riri, Ayah! Tu—tunggu, ngh—..”

“Maaf, tapi mau bagaimana lagi. Setiap melihatmu, penisku terus-terusan ereksi.”

Aku hanya mencoba mengubahnya menjadi Ayah yang penuh kasih sayang, tapi sekarang aku malah berhubungan seks dengannya.. mana ada cerita ayah dan anak yang seperti ini!

“Anakku, Ayah benci kebohongan.”

Aku tahu, aku sudah tahu semua pandangan penuh sayangnya adalah kebohongan, tapi aku tetap terkejut ketika melihat wajah aslinya, sampai-sampai tanganku gemetaran.

“Tunjukkan seberapa bergunanya kamu, maka aku akan membiarkanmu hidup.”

“...aku bisa melakukan apapun.”

“Apapun? Contohnya?”

Dia bertanya, sambil meletakkan dagunya di telapak tangannya dengan cuek.

“Oh.. aku bisa menggantikan Ayah untuk ditikam.. atau meminum racun untuk Ayah...”

“Banyak orang lain yang bisa melakukan itu juga.”

Itu sudah jawaban yang paling putus asa. Aria menatap Ayahnya dengan wajah memelas, seakan bisa menangis kapanpun.

“Kenapa kau tidak menghisap penisku saja?”

“...ya?”

Caelus menjawab dengan santai, seperti sudah menduganya.

“Ayah bilang, kenapa kau tidak menghisap penis Ayah saja.”

Wajahnya terlihat begitu santai, padahal kata-kata yang ia lontarkan kepada anaknya begitu vulgar.